Jumat, 19 Juni 2015

Pelajaran Dari Ibrahim

Nabi Ibrahim Khalilullah pernah memanjatkan do'a di tempat penggembalaan ternaknya di sebuah bukit di Baitul Maqdis. Lalu, beliau bertemu dengan seorang laki-laki ahli ibadah. Kemudian, terjadilah dialog diantara keduanya.
Ibrahim bertanya, "Hari apakah yang paling mulia?"
Ahli ibadah itu menjawab, "Hari pembalasan, ketika manusia dibalas, antara yang satu dan sebagian yang lain."
"Apakah engkau bisa mengangkat tanganmu untuk berdo'a, sedangkan aku sendiri juga mengangkat tangan mengaminkan do'amu agar kita dihindarkan dari kesengsaraan hari itu?" Ungkap Ibrahim.
"Janganlah engkau mengaharapkan do'aku. Demi Allah, aku pernah berdo'a sejak tiga puluh tahun silam, tetapi sampai sekarang do'aku belum dikabulkan, "Jawabnya.
"Apakah engkau mau kuberitahu tentang sesuatu yang mengekang do'amu?"
Ahli ibadah itu menjawab, "Ya".
"Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya Dia akan menahan do'anya agar dia selalu bermunajat, mengiba, dan memohon kepada-Nya. Sementara, jika Dia marah kepada seorang hamba, niscaya Dia akan cepat mengabulkan do'anya atau menghujamkan keputusasaan di dalam hatinya."
Jika do'a seorang hamba selalu dikabulkan setiap kali dia meminta, ketahuilah dia bukanlah hamba lagi. Dia diperintahkan berdo'a karena dia seorang hamba dan Allah melakukan apa saja yang Dia kehendaki. 
(Al-Syaikh Al-Baha'i)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar